Analisa Kombinasi Algoritma Merkle-Hellman Knapscak dan Logaritma Diskrit pada Aplikasi Chat
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.201853844Kata Kunci:
Kriptografi Asimetris, Algoritma Merkle-Hellman Knapsack, Logaritma Diskrit, Avalanche effect, Known plainteks attactAbstrak
Informasi melalui jaringan internet sangat rentan terhadap penyadapan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Agar informasi tersebut aman, maka dibutuhkan teknik kriptografi untuk melindungi dan mengamankan informasi tersebut. Salah satu contoh algoritma kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan informasi adalah algoritma Merkle-Hellman Knapsack. Akan tetapi, algoritma ini sudah dinyatakan tidak aman karena sudah dapat dipecahkan oleh Shamir (1984). Beberapa tahun terakhir muncul perkembangan dari algoritma knapsack yaitu kombinasi algoritma knapsack dan logaritma diskrit. Algoritma kombinasi ini diklaim lebih aman daripada algoritma knapsack karena pada kombinasi algoritma ini dibutuhkan dua kali proses enkripsi dan dua kali dekripsi sehingga kriptosistem dari kombinasi algoritma ini lebih baik daripada algoritma knapsack. Berdasarkan hasil pengujian performa algoritma didapatkan bahwa waktu pembangkitan kunci, waktu enkripsi dan waktu dekripsi algoritma gabungan knapsack dengan logaritma diskrit memilki waktu yang lebih lama pemrosesannya dibandingkan dengan algoritma knapsack standard. Kemudian untuk pengujian keamanan algoritma dengan menggunakan metode avalanche effect didapatkan hasil bahwa gabungan knapsack dengan logaritma diskrit memiliki pengubahan bit yang signifikan daripada knapsack standard yaitu mencapai 3x lipatnya. Serta pengujian known plainteks attact terbukti bahwa penggunaan bit 1024 pada algoritma knapsack ditemukan 14% sedangkan gabungan algoritma ditemukan plainteks sebesar 11,60 %.
Abstract
Information through the internet network is very vulnerable to wiretapping by irresponsible parties. In order for the information to be safe, cryptographic techniques are needed to protect and secure the information. One example of a cryptographic algorithm that can be used to secure information is the Knapsack Merkle-Hellman algorithm. However, this algorithm has been declared unsafe because it can already be solved by Shamir (1984). In recent years the development of the knapsack algorithm has emerged, namely the combination of knapsack algorithms and discrete logarithms. This combination algorithm is claimed to be safe than the knapsack algorithm because in this combination of algorithms it takes twice the encryption process and twice decryption so that the cryptosystem of this algorithm combination is better than the knapsack algorithm. Based on the results of the algorithm performance testing, it is found that the key generation time, encryption time and decryption time of the combined knapsack algorithm with discrete logarithms have a longer processing time compared to the standard knapsack algorithm. Then to test the security of the algorithm using the Avalanche effect method, it was found that the combined knapsack with discrete logarithms had a significant bit conversion than the standard knapsack which reached 3 times maximum. As well as testing the known plaintext attact, it was proven that the use of 1024 bits in the knapsack algorithm was found to be 14% while the algorithm combined found plaintext at 11.60%.
Downloads
Referensi
AMINUDIN, A., & ALWI, M. (2018). Analisa Multithreading Pada Sistem Rekomendasi Menggunakan Metode Collaborative Filtering Dengan. Techno. Com, 17(1), 1–11.
AMINUDIN, A., AZHARI, S. N., & AHMAD, B. (2018). Automatic Question Generation (AQG) dari Dokumen Teks Bahasa Indonesia Berdasarkan Non-Factoid Quesion. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(2), 217–224.
CHOUHAN, K., & RAVI, S. (2013). Public key encryption techniques provide extreme secure chat environment.
FADLAN, M., & HADRIANSA, H. (2017). Rekayasa Aplikasi Kriptografi dengan Penerapan Kombinasi Algoritma Knapsack Merkle Hellman dan Affine Cipher. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 4(4), 268–274.
HIDAYAT, A. (2007). Kriptosistem Knapsack. Abstrak.
HIDAYAT, A., & AKMAL, R. (2016). Cryptography Asymmetries Merkle-Hellman Knapsack Digunakan untuk Enkripsi dan Dekripsi Teks.
Riset.Fmipa.Unpad.Ac.Id, 27–28. Retrieved from http://riset.fmipa.unpad.ac.id/data/uploads/paper/semnas/2016/014.-066-068-akik-hidayat.pdf
KORTSARTS, Y., & KEMPNER, Y. (2010). Merkle-Hellman Knapsack Cryptosystem in Undergraduate Computer Science Curriculum.
RAY, A., & BHAT, S. (2013). Enhancement of Merkle-Hellman knapsack cryptosystem by use of discrete logarithmics. Int J Sci Res Publ, 3(4), 230.
SHAMIR, A. (1984). A polynomial-time algorithm for breaking the basic Merkle - Hellman cryptosystem. IEEE Transactions on Information Theory, 30(5), 699–704. https://doi.org/10.1109/TIT.1984.1056964
SOMANI, N., & MANGAL, D. (2014). An improved RSA cryptographic system. International Journal of Computer Applications, 105(16).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).