Perhitungan Nilai Kohesi Class dengan Pendekatan Semantik dengan Mempertimbangkan Artefak Desain
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.201851632Kata Kunci:
Rekayasa Perangkat Lunak, Kualitas Perangkat Lunak, Kualitas Desain, Kohesi, Metrik DesainAbstrak
Rekayasa perangkat lunak bertujuan memberikan sebuah cara atau metode untuk membangun sebuah sistem perangkat lunak yang berkualitas. Kualitas perangkat lunak yang dikembangkan tidak hanya bertumpu pada satu tahap saja, melainkan kualitas harus dijaga pada setiap tahapan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan dapat mencapai kualitas yang baik. Salah satu proses untuk mewujudkan hasil perangkat lunak yang berkualitas dapat dilakukan pada fase perancangan sistem. Kohesi adalah salah satu indikator untuk menilai kualitas dari sebuah hasil perancangan. Perhitungan nilai kohesi dilakukan dengan melihat keterkaitan antara atribut dan metode yang ada di dalam sebuah klas. Sebuah metode diasumsikan mempunyai hubungan yang erat apabila tipe parameter memiliki kesamaan dengan tipe atribut yang dimiliki oleh klas tersebut. Kesamaan tipe parameter dan atribut tidak selalu menandakan bahwa atribut tersebut dikelola di dalam metode. Penelitian ini berupaya untuk menggali sebuah informasi yang dapat meningkatkan tingkat kepastian dari keterkaitan antara metode dan atribut dalam klas. Kesamaan penamaan tidak hanya dilihat dari kesamaan penulisan tetapi dilihat dari kesamaan makna (semantik). Selain itu, juga akan dipertimbangkan artefak desain berupa gambaran algoritma untuk melakukan perhitungan kohesi. Tahapan penulaian dimulai dari studi literatur, pengumpulan data, perancangan algoritma dan sistem, perhitungan kohesi dengan pendekatan semantik, analisis hasil dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Setelah melakukan perhitungan kohesi hasil mengalami peningkatan, sehingga perlu mempertimbangkan algorima artefak. Nilai koefisien Kappa yang meningkat dari 0.001519 ke 0.347587.
Downloads
Referensi
CHEN, Z. YUMING ZHOU, AND BAOWEN XU 2002. ‘A Novel Approach to Measuring Class Cohesion Based on Dependence Analysis’, International Conference on Software Maintenance, pp. 377–384. doi: 10.1109/ICSM.2002.1167794.
CHOWDHURY, I. DAN ZULKERNINE, M. 2011. ‘Using complexity, coupling, dan cohesion metrics as early indicators of vulnerabilities’, Journal of Systems Architecture. Elsevier B.V., 57(3), pp. 294–313. doi: 10.1016/j.sysarc.2010.06.003.
AL DALLAL, J. 2007. ‘A design-based cohesion metric for object-oriented classes’, International Journal of Computer, Electrical, Automation, Control and Information Engineering, 1(3), pp. 195–200. Available at: http://139.141.170.133/drjehad/A design based cohesion.pdf.
AL DALLAL, J. AND BRIAND, L. C. 2010. ‘An object-oriented high-level design-based class cohesion metric’, Information and Software Technology. Elsevier B.V., 52(12), pp. 1346–1361. doi: 10.1016/j.infsof.2010.08.006.
MENANT, C. 2010. ‘Introduction to a systemic theory of meaning’, 5th EFFC, pp. 1–9. Available at: http://www.researchgate.net/publication/28765331_Introduction_to_a_systemic_theory_of_meaning/file/f2faf4f6b208c59bad.pdf (Accessed: 5 April 2014).
PRESSMAN, R. S. 2015. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. Seventh Ed. McGraw-Hill.
SOMMERVILLE, I. 2011. Software Engineering. Addison-Wesley Professional. doi: 10.1111/j.1365-2362.2005.01463.x.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).