Perancangan User Experience Aplikasi Info COVID-19 Menggunakan Metode Human Centered Design
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2021864985Abstrak
Pandemi COVID-19 mulai menyerang seluruh masyarakat dunia pada akhir tahun 2019. Penyebaran COVID-19 dapat terjadi secara cepat melalui percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang telah terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Masyarakat harus selalu waspada agar terhindar dari infeksi COVID-19. Banyak hal yang telah dilakukan sebagai bentuk pencegahan, seperti membuat aplikasi yang memberikan informasi terkait kesehatan khususnya COVID-19. Namun keberadaannya masih belum mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memberikan sebuah solusi dengan merancang user experience aplikasi info COVID-19 berbasis mobile. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan rancangan user experience yang dapat memenuhi kebutuhan, mudah digunakan, dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna. Perancangan dilakukan dengan menggunakan metode Human Centered Design (HCD). Hasil akhir dari rancangan sistem adalah berupa high-fidelity prototype yang kemudian dievaluasi menggunakan teknik usability testing. Usability testing dilakukan untuk menguji 3 aspek pada usability, yaitu aspek efektifitas, efisiensi, dan kepuasan. Hasil dari evaluasi menghasilkan permasalahan yang kemudian dilakukan perbaikan dengan menghasilkan 4 rekomendasi perbaikan.
Abstract
The COVID-19 pandemic began to strike all communities around the world at the end of 2019. The spread of COVID-19 can occur quickly through splashes from the nose or mouth that come out when an infected person coughs, sneezes, or speaks. People should always be vigilant to avoid COVID-19 infection. Many things have been done as a form of prevention, such as creating an application that provides health-related information, especially about COVID-19. But its existence has not been able to meet the needs of users. Based on that problem, the author provides a solution by designing the user experience of a mobile-based application for COVID-19 information. The purpose of this design is to provide a design of user experience that can meet the needs, easy to use, and provide a memorable experience for users. The design is processed using Human Centered Design (HCD) method. The final result for the system design is a high fidelity prototype which is then evaluated using usability testing techniques. Usability testing is done to test 3 aspects of usability, that is aspect of effectiveness, efficiency, and satisfaction. The results of the evaluation resulted some problems that were then improved by producing 4 improvement recommendations.
Unduhan
Referensi
Google Play Store. 2020. PeduliLindungi. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkom.tracencare&hl=in
HOPPER, A. 2019. What is wireframing?
https://www.experienceux.co.uk/faqs/what-is-wireframing/#:~:text=A wireframe is commonly used,design and content is added.
ISO 9241-210:2019. 2019. ISO 9241-210:2019(en) Ergonomics of human-system interaction — Part 210: Human-centred design for interactive systems.
https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:9241:-210:ed-2:v1:en
Kemenkes RI. 2020. Dokumen resmi. Pedoman Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–115.
SCHREPP, M., HINDERKS, A., & THOMASCHEWSKI, J. 2017.
Construction of a Benchmark for the User Experience Questionnaire (UEQ). International Journal of Interactive Multimedia and Artificial Intelligence, 4(4), 40. https://doi.org/10.9781/ijimai.2017.445
World Health Organization. 2020. Pertanyaan dan jawaban terkait Coronavirus. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).