Perencanaan Coverage Jaringan 5G Berdasarkan Propagasi Rugi Rugi Lintasan dan Shadowing
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2021824485Abstrak
Permintaan dan kebutuhan terhadap layanan jaringan yang lebih cendrung ke arah layanan data yang cepat dan bergerak, maka mendorong diperlukannya penerapan teknologi 5G. Teknologi 5G belum diimplementasikan di Indonesia. Sehingga pada penelitian ini dilakukan perencanaan jaringan 5G menggunakan sistem 5G dengan frekuensi 869 MHz di Kota Denpasar memanfaatkan menara rooftop. Menara rooftop digunakan untuk menghemat ruang, lahan yang sifatnya terbatas, dan nilai estetika. Untuk itu lokasi menara ditempatkan pada bangunan yang bernama balai banjar. Ketinggian menara menyesuaikan dengan jumlah lantai dari balai banjar. Apabila balai banjar memiliki 1, 2, dan 3 lantai maka ketinggian menara juga menyesuaikan. Ketinggian menara secara berturut-turut adalah 13, 18 dan 22 meter. Pada perencanaan coverage menggunakan model propagasi rugi-rugi lintasan dengan pengaruh shadowing. Model propagasi ini digunakan dengan pertimbangan penggunaan frekuensi yang fleksibel dan kota Denpasar merupakan daerah urban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan lokasi menara rooftop dan coverage jaringan 5G di Kota Denpasar. Sehingga hasilnya dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan jaringan 5G yang menggunakan menara rooftop. Perencanaan jaringan 5G dilakukan melalui menghitung jari-jari sel dengan model propagasi rugi-rugi lintasan dengan pengaruh shadowing, menghitung coverage, menghitung jumlah lokasi menara rooftop, dan pemetaan pada google earth. Hasil analisis adalah jari-jari yang dihasilkan adalah 70,4479 m dengan luas coverage 0,0129 km2. Jumlah menara rooftop yang diperlukan adalah 366 ditempatkan di balai banjar dan 11.550 ditempatkan di luar balai banjar. Sehingga pemanfaatan lokasi balai banjar sebagai lahan lokasi menara rooftop adalah sebesar 3,07% dan di luar balai banjar sebesar 96,93%.
Abstract
The demand for and the need for network services that are more inclined towards fast and mobile data services, encourages the need for the application of 5G technology. 5G technology has not been implemented in Indonesia. So that in this study, a 5G network planning was carried out using a 5G system with a frequency of 869 MHz in Denpasar City using a rooftop tower. Rooftop towers are used to save space, limited land, and aesthetic value. For this reason, the location of the tower is placed in a building called the balai banjar. The height of the tower adjusts to the number of floors of the balai banjar. If the balai banjar has 1, 2, and 3 floors, the tower height will also adjust. The tower heights are 13, 18 and 22 meters, respectively. In coverage planning using the path loss propagation model with shadowing effect. This propagation model is used considering the use of flexible frequencies and the city of Denpasar is an urban area. The purpose of this study is to determine the mapping of the rooftop tower location and 5G network coverage in Denpasar City. So that the results can be taken into consideration in planning a 5G network that uses a rooftop tower. Planning for the 5G network is done by calculating the cell radius with the path loss propagation model with the shadowing effect, calculating coverage, calculating the number of rooftop tower locations, and mapping on Google Earth. The result of the analysis is that the resulting radius is 70.4479 m with a coverage area of 0.0129 km2. The required number of rooftop towers is 366 placed in the balai banjar and 11,550 placed outside the balai banjar. So that the use of the balai banjar location as a rooftop tower location is 3.07% and outside the balai banjar is 96.93%.
Downloads
Referensi
ADMAJA, A., 2015. Kajian Awal 5G Indonesia (5G Indonesia Early Preview). Buletin Pos dan Telekomunikasi, 13(2), p.97.
ADMAJA, A., 2018. Pemetaan Riset Teknologi 5G [5G Technology Research Mapping]. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 16(1), p.27.
ALFARESI, B., ARDIANTO, F., HURAIRAH, M., BARLIAN, T. AND NOVERIANTY, R., 2020. Pengenalan Teknologi Telekomunikasi pada Generasi Muda dalam Menyongsong Era Baru Teknologi Generasi Kelima (5G). Jurnal Gema Ngabdi, 2(2), pp.161-169.
AMOS, 1996. Kamus elektronika. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo
ASIF, S.Z. 2019. 5G mobile communications concepts. Boca Raton: CRC Press/Taylor & Francis Group
AZMI, M., MELINDA, M. and NASARUDDIN, N., 2020. Analisis Kinerja Jaringan Hybrid Kooperatif Device-to-Device 5G menggunakan Teknik Pemilihan Relay Reaktif. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 8(1), p.178.
CAMPBELL SCIENTIFIC. INC.2016. The Link Budget and Fade Margin. Campbell Scientific. Inc
DAHLMAN, E., PARKVALL. S., SKOLD. J. 2019. 5G NR: The Next Generation Wireless Access Technology. United Kingdom: Elsevier.
DEWI, K.L.K. 2014. Perencanaan Coverage Pada Sistem Long Term Evolution 700 MHz Di Kota Denpasar, [online] Tersedia di : < https://e-perpus.unud.ac.id> [Diakses 20 November 2019]
FIRDAUSI, A., 2019. Pengenalan Teknologi 5G (Generasi Ke 5) Pada Sebuah Sistem Antena Untuk Siswa/I Sma Di Kembangan Utara Universitas Mercu Buana Jakarta Barat. Jurnal Abdi Masyarakat (JAM), 5(1), p.6.
FREEMAN, ROGER, L. 1999. Fundamental Of Telecommunications. England: John Wiley & Sons
GUNANTARA, N., HENDRANTORO, G. 2013. Multi-Objective Cross-Layer Optimization For Selection Of Cooperative Path Pairs In Multihop Wireless Ad Hoc Networks: Journal Of Communications Software And Systems, Vol. 9, No. 3
HIDAYAT, R., 2018. Potensi Riset Transmisi Radio Untuk Adopsi Teknologi 5g Dan Teknologi Seterusnya. Creative Research Journal, 3(02), p.115.
HUO, Y., DONG, X., XU, W. AND YUEN, M., 2019. Enabling Multi-Functional 5G and Beyond User Equipment: A Survey and Tutorial. IEEE Access, 7, pp.116975-117008.
ISKANDAR, I., 2018. 5G Capacity Design Based on User Demand in Single High Altitude Platform Network [Desain Kapasitas Seluler 5G Berdasarkan Permintaan Pengguna pada Jaringan High Altitude Platform Tunggal]. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 16(2), p.125.
LUFIANAWATI, D.E.T., WICAKSANA, C.A. 2020. Analisis Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Teknologi 5G. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer, 9, p.17-23
MAESTRO. 2010. Apa Itu Google Earth?, [online] Tersedia di : < https://maestro.unud.ac.id/apa-itu-google-earth/> [Diakses 21 November 2019]
MAHYASTUTY, V., ISKANDAR, I. AND HENDRAWAN, H., 2017. Wireless Sensor Network Exploiting High Altitude Platform in 5G Network. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 15(1), p.55.
MULYADI, R. AND USMAN, U., 2020. Komunikasi Device-to-Device pada Jaringan Seluler 5G menggunakan mmWave. AVITEC, 2(1).
OSSEIRAN, A., MONSERRAT, J.F., MARSCH, P. 2016. 5G Mobile and Wireless Communications Technology. United Kingdom: Cambridge University Press
QORVO. 2017. Getting to 5G: Comparing 4G and 5G System Requirements, [online] Tersedia di: < Http://qorvo.com/design-hub/blog/getting-to-5g-comparing-4g-and-5g-system-requirements > [Diakses 20 November 2019]
RAGHAVAN, V. AND LI, J., 2019. Evolution of Physical-Layer Communications Research in the Post-5G Era. IEEE Access, 7, pp.10392-10401.
RAMADHANI, U., 2020. Analisis Performansi Sistem Jaringan Femtocell 5G Berbasis Simulasi. Electrician, 14(1), pp.1-6.
SUDIARTA, P.K. 2013. Laporan Akhir Kajian Menara Rooftop.
YUNIARTO, T., 2019. Masa Depan Jaringan 5G dan Perilaku Komunikasi Digital. Warta ISKI, 2(01), pp.1-7.
ZAINAL, N., YAMADA, Y. AND KAMARUDIN, M., 2016. Low Sidelobe And Wideband Characteristics Of Density Tapered Arrays For 5g Mobile Systems. Jurnal Teknologi, 78(6-2).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).