Sistem Monitoring Frekuensi Denyut Nadi pada Pelari Menggunakan Metode Photoplethysmographic
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2021863729Abstrak
Lari merupakan olahraga yang efektif untuk membakar kalori. Namun, olahraga ini mempunyai dampak negatif bagi pelari yang mampu memicu serangan jantung sehingga dibutuhkan alat kesehatan untuk mendeteksi frekuensi denyut nadi saat berlari. Tujuan penelitian ini merancang sistem monitoring frekuensi denyut nadi secara real time pada pelari dengan menggunakan easily plugin pulse sensor berbasis photoplethysmographic. Sensor tersebut terdiri atas transmitter dan receiver infrared yang dipasang pada ujung jari tengah yang mana melalui jaringan kulit mampu mendeteksi volume darah. Fitur buzzer digunakan sebagai alarm jika denyut jantung mencapai 170 Beat Per Minute (BPM). Alat ini juga dilengkapi dengan aplikasi Android yang memudahkan pihak lain memonitoring keadaan denyut nadi pelari. Bluetooth HC-05 sebagai modul komunikasi data antara Arduino dan Android. Alat yang dirancang memiliki error maksimum sebesar 0,73% berdasarkan data percobaan dari 5 partisipan. Berdasarkan hasil pengujian, sistem monitoring frekuensi denyut nadi secara real time mampu mendeteksi serangan jantung saat berlari dan adanya fitur data logger digunakan untuk rekap medis keadaan frekuensi denyut jantung saat berlari tanpa menggunakan aplikasi smartphone Android.
Abstract
Running is the most popular workout around the world, because the most accessible, the cheapest and organized sport. However, running is dangerous in people suffering from heart disease. Hence, the medical device to detect heart failure for runners is required. In this paper, a monitoring system and data logger for detecting heart pulse by using easily plugin pulse sensor heart beat and its implementation for runners is newly proposed. The proposed method of sensor to detect the heart beat by using Photoplesthymograph principle. The sensor consists of transmitter and receiver infrared through to skin tissue to detect the blood volume. Different to previous work, the proposed device can be real time to monitor runners while running and have alarm when their heart beat reach 170 BPM. This device is also equipped with an Android application that facilitate other parties to monitor the runner’s heart beat. By using OMRON HEM-7203 as comparison devices, the rate error of measurement result is 0,086% within 5 participans. The proposed device is suitable for heart pulse monitoring system for runners in real time to reduce the heart attack while running.
Downloads
Referensi
ANDREAS, D., 2018. Satu Pelari Electric Jakarta Marathon Tewas, Diduga Sakit Jantung. Tersedia di: <https://tirto.id/c8KC> [Diakses 1 April 2020]
ALBERT, G.B., LINDA, M.E., FONS, S., RONALD, M.A., HELMA, H.D., LUKAS, D., 2017. Detecting Episodes of Brady and Tachycardia Using Photo-plethysmography at the Wrist in Free-living Conditions. Computing in Cardiology, 13, p.1-4.
AMELARD, R., SCHARFENBERGER, C., KAZEMZADEH, F., KAYLEN, J.P., LIN, I.S., CLAUSI, D.A., WONG, A., 2015. Feasibility of Long-Distance Heart Rate Monitoring Using Transmittance Photoplethysmographic Imaging (PPGI), Nature Scientific Reports, 5, p.1-12.
ATES, G., POLAT, K., 2012. Measuring of Oxygen Saturation Using Pulse Oximeter Based on Fuzzy Logic, IEEE International Symposium on Medical Measurements and Applications Proceedings, p.1-6.
MARDIASTUTI, A., 2019. Diduga Serangan Jantung, Pelari Marathon asal Jepang Meninggal di Bali. Tersedia di: <https://news.detik.com/berita/d-4698095/diduga-serangan-jantung-pelari-marathon-asal-jepang-meninggal-di-bali> [Diakses 1 April 2020]
MAULANA, R., PUTRI, R.R.M., 2018. Pengkondisian Sinyal Electromyography sebagai Identifikasi Jenis Gerakan Lengan Manusia, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 5(3), p. 297-304.
INDARTONO, K., JAHIR, A., 2018. Prototype Sistem Keamanan Mobil dengan Menggunakan Quick Response Code Berbasis Android dan Arduino, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 6(3), p. 235-244
KAY, I., 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher Limited. USA
PAGE, R.L., JOGLAR, Et al., 2016. ACC/AHA/HRS guidelines for the management of adult patients with supraventricular tachycardia. Heart Rhythm, 13, p.136-221.
PEREIRA, T., TRAN, N., GODHOUMI, K., et. al., 2020. Photoplethysmography Based Atrial Fibrillation Detection: a review, NPJ Digital Medicine, 3(3).
RASHIMA, M., DIPALI, B., 2015. Identification of Heart Beat Abnormality using Hear Rate and Power Spectral Analysis of ECG, 2015. International Conference on Soft Computing Techniques and Implementations, p. 131-135.
RAVISH, D.K, NAVAYA, R.S, SHANTHI, K.J, NISARGH, S., 2014. Heart Function Monitoring, Prediction and Prevention of Heart Attacks: Using Artificial Neural Networks, International Conference on Contemporary Computing and Informatics, p. 1-6.
SANDI, I.N., 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport and Fitness Journal, 4, p.1-6.
SYDO, N., ABDELMONEIM, S.S., MULVAGH, S.L., MERKELY, B., GULATI, M., ALLISON, T.G., Relationship Between Exercise Heart Rate and Age in Men vs Women. Mayo Clinic Proceedings, 89, p.1664-1672.
YOUSSEF, ALI., WASSERMAN, L., BIERNOT, SVENJA., et.al, 2020. An Approach Towards Motion-Tolerant PPG-Based Algorithm for Real-Time Heart Rate Monitoring of Moving Pigs, Sensors 2020, 20 (15), p.4251-4265.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).