Desain Protokol Suara Sebagai Pengendali Dalam Smart Home Menggunakan FPGA
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.201742306Abstrak
Abstrak
Smart home adalah suatu sistem yang menggunakan komputer dan teknologi informasi untuk mengendalikan peralatan yang terdapat di rumah seperti jendela dan lampu. Sistem dapat berupa sistem control sederhana hingga sistem yang kompleks. Komputer/mikrokontroler yang berbasis jaringan internet/ethernet dilengkapi dengan sistem cerdas dan sistem otomasi sehingga mampu membuat rumah menjadi bekerja secara otomatis. Banyak perangkat komputer/mikrokontroler yang dapat diimplementasikan sebagai pengendali dalam smart home. Sistem pengendali smart home pada penelitian ini menggunakan Xilinx xpartan-3e yang mengendalikan peralatan dalam rumah melalui jaringan LAN (Local Area Networking). Sistem pengendali ini berkomunkasi menggunakan broadcast voice pada jaringan lokal. Sistem Pengendali ini dirancang untuk dapat mengirimkan paket sinyal suara (voice) dari masukan microphone dan kemudian mengirimnya menggunakan protokol ethernet dalam jaringan lokal rumah menggunakan FPGA. FPGA ini diprogram untuk mengirimkan dan mengkodekan paket data, mengkonversi data digital menjadi data analog untuk dapat mengendalikan peralatan dalam rumah. Dari hasil pengujian simulasi menggunakan ISim, terlihat bahawa sistem bekerja secara realtime.
Kata kunci: smart home, suara, fpga, pengendalian
Abstract
Smart home is a system that uses computers and information technology to control home-like equipment such as windows and lights. The system can be a simple control system to a complex system. Computer / microcontroller based on internet/ethernet network equipped with intelligent system and automation system so as to make home to work automatically. Many computer devices / microcontrollers that can be implemented as a controller in the smart home. Smart home control system in this study using Xilinx xpartan-3e that controls the equipment in the house through LAN (Local Area Networking). This control system communicates using broadcast voice on the local network. The Controller System is designed to be able to transmit a voice signal packet from the microphone input and then send it using the ethernet protocol in the home local network using the FPGA. The FPGA is programmed to transmit and encode data packets, converting digital data into analog data to be able to control the equipment in the home. From the simulation test results using ISIM, it is seen that the system works in realtime.
Keywords: smart home, voice, fpga, control
Downloads
Referensi
ARIFIYANTO F ETAL, 2014, Perancangan Prototype Web-Based Online Smart Home Controlled By Smartphone, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
BREGMAN D, 2010, Smart Home Intelligence - The eHome that Learns, International Journal of Smart Home,Vol.4, No.4.
CISCO, 2001, IP Multicast Technology Overview, http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/ios/solutions_docs/ip_multicast/White_papers/mcst_ovr.html#wp1009849
FPGA4FUN, 2013, How Ethernet works, http://www.fpga4fun.com/10BASE-T1.html
FPGA4FUN, 2014, Receiving Packets, http://www.fpga4fun.com/10BASE-T4.html
IEEE, 2012, IEEE Standard for Ethernet, IEEE Computer Society
PERKINS C, 2003, RTP Audio and Video for the Internet, Addison Wesley
XILINX, 2011, Spartan-3E Starter Kit Board User Guide, UG230 (v1.0), www.xilinx.com/support/documentation/boards_and_kits/ug230.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).