Pemetaan Data Dan Visualisasi Kedalaman Air Pada Bendungan / Waduk
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.201742305Abstrak
Abstrak
Penelitian dilakukan untuk melakukan pemetaan data dan visualisasi kedalaman air suatu waduk. Hasil dari pemetaan dan visualisasinya digunakan untuk mengetahui kontur endapan dan volume waduk. Pemetaan dilakukan dengan memprediksi titik-titik yang tidak diketahui kedalaman airnya berdasarkan titik-titik yang diketahui kedalaman airnya. Metode prediksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode interpolasi IDW (Inverse Distance Weighting), yaitu perhitungan rata-rata n buah titik, dimana titik-titik terdekat memiliki bobot pengaruh yang lebih besar dibandingkan titik-titik hasil pengukuran yang lebih jauh. Digunakannya metode ini bertujuan agar proses prediksi yang dilakukan dapat dilakukan dengan cepat, karena prediksi dilakukan untuk banyak titik-titik lain yang belum diketahui kedalaman airnya. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jumlah titik yang paling baik digunakan untuk memprediksi titik yang tidak diketahui kedalaman airnya adalah sebanyak 5 buah titik terdekat. Data yang digunakan sebagai data percobaan pada penelitian ini adalah data pengukuran kedalaman air di waduk atau bendungan Wonorejo tahun 2004 dan tahun 2005. Hasil dari penelitian ini adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan memvisualisasikan kedalaman air di suatu waduk atau bendungan.
Kata kunci: visualisasi, pemetaan, interpolasi, inverse distance weighting (idw)
Abstract
Prediction has been widely used in every research and field. In water level visualization system, prediction can be used for measuring water level at the dam. From the measurement, can be known the dam contour and also its water volume. The prediction can be done by measuring water level at several certain points, and used the points to predict another unmeasure points. Prediction metode used in this research is inverse distance weighting (IDW) interpolation, which were using greater weighting on neaerer point than farther point. From this research known that using 5 nearest point will result optimum prediction. This metode is used in order to get faster result because of thousand prediction will be done. Data used in this research are water level measurement data of Wonorejo dam in 2004 and 2005. The result of this research is a program that can be used to map and visualize water level of a dam.
Keywords: visualization, mapping, interpolation, inverse distance weighting (idw)
Downloads
Referensi
ANONYM, 2004, Laporan Echo Sounding Waduk Wonorejo, Divisi Jasa Air dan Sumber Air, Perum Jasa Tirta I, Malang.
ARMES, C.J., 2006, Spatial Prediction of Soil Penetration Resistance using Geographic Information Systems, Centre of Excellence – GIS Laboratory, Lincoln University, Missouri.
KRAVCHENKO AND G. BULLOCK, 1999, Comparative Study of Interpolation Method for Mapping Soil Properties, Agron Journal, 91: 393-400.
KANG-TSUNG, C., 2006, Introduction to Geographic Information Systems, McGraw-Hill.
MANOLOPOULOS, Y., PAPADOPOULOS, A. N., AND VASSILAKOPOULOS, M. GR., 2005, Spatial Databases: Technologies, Techniques, and Trends, Idea Group Publishing.
ROTH RE, C QUINN, AND D HART, 2015, The competitive analysis method for evaluating water level visualization tools, In: A. Vondrakova, J. Brus, and V. Vozenilek (eds) Modern Trends in Cartograph Lecture Notes in Geoinformation and Cartography, Chapter 19: 241-256
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).