Pengembangan Aplikasi Web Perancangan Agenda Perjalanan Wisata Menggunakan Metode User Experience Lifecycle
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2021822548Abstrak
Berwisata memiliki beberapa kebutuhan sebelum melakukan perjalanan, salah satunya merancang itinerary. Itinerary merupakan rancangan jadwal perjalanan wisata yang membantu wisatawan agar lebih terarah dan teratur. Kurang lengkapnya informasi itinerary perjalanan wisata di Indonesia seperti informasi cara menuju destinasi, transportasi, beserta biayanya menyebabkan wisatawan lebih memilih keluar negeri. Selain itu, kemudahan penyusunan itinerary sangat berpengaruh pada keinginan menuju destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi berbagi pengalaman perjalanan wisata dalam bentuk itinerary berbasis web. Metode User Experience (UX) Lifecycle berhasil diterapkan pada proses pengembangan aplikasi yang dimulai dari tahap analisis untuk memahami kebutuhan pengguna melalui wawancara dan kuisioner online dengan 136 responden. Tahap desain dilakukan pembuatan persona, sketsa, storyboard, skenario dan wireframe. Hasil desain diimplementasikan dalam bentuk prototipe high fidelity berbasis web. Selanjutnya dilakukan evaluasi prototipe yang menunjukan secara keseluruhan aplikasi berhasil membantu wisatawan dalam merencanakan perjalannnya.
Abstract
Traveling has several needs before traveling, one of which is designing an itinerary. The itinerary is an itinerary travel design that helps tourists to be more directed and organized. The lack of complete itinerary information on tourist trips in Indonesia, such as information on how to get to destinations, transportation, and their costs, causes tourists to prefer going abroad. Also, the ease of preparation of the itinerary is very influential in the desire to travel destinations. This study aims to develop applications for sharing travel experiences in the form of a web-based itinerary. The User Experience (UX) Lifecycle method was successfully applied to the application development process, starting from the analysis phase to understand user needs through online interviews and questionnaires with 136 respondents. The design phase is carried out, making persona, sketches, storyboards, scenarios, and wireframes — the next step to implement it in the form of a web-based high-fidelity prototype. The prototype evaluation results show that overall, the application succeeded in helping travelers planning their journey.
Downloads
Referensi
ADINUGROHO, S. 2010. Menyusun Rencana Perjalanan. 14 Juli 2019. http://ranselkecil.com/rencana/menyusun-rencana-perjalanan/
CHANDLER, UNGER. 2012. A Project Guide to UX Design, Second Edition. Barkeley: New Riders.
HESSENZAHL, MARC. 2011. User Experience and Experience Design.
HUSNIA, ARINA. 2014. How to Make Itinerary. 14 April 2014. http://www.travelmatekamu.com/2014/04/14/how-to-make-itinerary/
International Organization for Standardization (ISO). 2010.
Ergonomics of Human-System Interaction, 9241-210.
JUZMA, EK. 2019. Perancangan User Experience Pelatihan dan Evaluasi Trainer Menggunakan Metode The Wheel.
NADHIRAH, ASD. 2014. Perancangan Mobile User Experience Aplikasi Visit Puncak Untuk Perkiraan Kunjungan Wisatawan Kawasan Puncak Kabupaten Bogor.
PYLA, HARTSON. 2012. The UX Book Process and Guidelines for Ensuring a Quality User Experience. Waltham: Morgan Kaufmann.
SIHMANTO. 2010. Rp 2 Jutaan Keliling Vietnam dalam 15 Hari. Yogyakarta: B-First.
SPURLOCK, JAKE. 2013. Bootstrap. Sebastopol: O’Reilly Media Inc.
TRAVELSINGAPURA. 2012. Contoh Itinerary Wisata di Singapura. 21 Juli 2019. http://www.travelsingapura.com/contoh-itinerary-singapura/
WARDHANA, A. C., & FITRIANA, G. F. (2021). Perancangan aplikasi pengukuran tingkat kesiapan inovasi menggunakan user experience lifecycle. Teknologi: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi, 11(1), 34-45.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).