Implementasi QR Code Berbasis Android pada Sistem Presensi
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2020722337Abstrak
Presensi merupakan hal utama dalam suatu kegiatan, karena menjadi bukti dari laporan pelaksanaan. Umumnya, presensi kehadiran dilakukan secara manual, yaitu siswa membubuhkan tanda tangan pada daftar hadir yang diedarkan, atau guru memanggil siswa satu persatu. Namun metode tersebut mengakibatkan terjadinya pemborosan waktu dan sumber daya. Hadirnya teknologi QR-Code berbasis android memberikan solusi agar presensi dapat berjalan dengan efisien. Penelitian ini memiliki tiga konfigurasi sistem, diantaranya sistem encoder, sistem hardware, dan sistem decoder. Sistem encoder melakukan proses encode data berupa Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) menjadi QR-Code menggunakan kode Bose, Chaudhuri, Hocquenghem (BCH). Sistem hardware terdiri dari perangkat android dan kartu pelajar. Sistem decoder melakukan proses deteksi QR-Code dengan aplikasi Smart Presence. Sistem diuji dengan pengujian black box, pengujian jarak deteksi, pengujian deteksi berdasarkan cahaya, serta pengujian kartu pelajar bernoda dan rusak. Sistem presensi mampu mendeteksi QR-Code dengan jarak minimal sebesar 3 cm dan jarak maksimal sebesar 45 cm dengan tingkat akurasi sebesar 98 % dan rata-rata waktu komputasi sebesar 1,3 detik.
Abstract
Presence is the main thing in an activity because it becomes evidence of the implementation report. Generally, attendance is done manually, i.e. students sign on the circulated attendance list, or the teacher calls students one by one. However, this method resulted in a waste of time and resources. The presence of Android-based QR-Code technology provides a solution so that the presence can run efficiently. This research has three system configurations, including the encoder system, hardware system, and decoder system. The encoder system encodes data in the form of a National Student Number (NISN) into a QR-Code using the Bose, Chaudhuri, Hocquenghem (BCH) codes. The hardware system consists of an Android device and a student card. The decoder system carries out the QR-Code detection process with the Smart Presence application. The system was tested with black-box testing, detection distance testing, light-based detection testing, and stained and damaged student card testing. The presence system is able to detect QR-Code with a minimum distance of 3 cm and a maximum distance of 45 cm with an accuracy rate of 98% and an average computing time of 1.3 seconds.
Unduhan
Referensi
S. TIWARI. 2016. An Introduction to QR Code Technology. India: SITS Educators Society.
M. LUKMAN, LUTFI A M. 2016. Smart Presence menggunakan QR-Code dengan enkripsi Vignere Cipher. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.
EKO, F S. 2014. Simulasi Kode Hamming, Kode BCH, dan Kode Reed-Solomon untuk Optimalisasi Forward Error Correction. Makalah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
EKO, S. 2009. Analisis Kinerja Kode BCH. Medan: Universitas Sumatera Utara.
P. KRISMANTO, K. USMAN, L. NOVAMIZANTI. 2011. Desain dan Implementasi Prototype Sistem Presensi Otomatis Berbasis Barcode Menggunakan Webcam dan Pengolahan Citra Digital di IT Telkom. Bandung: IT Telkom.
N. ISWANTO, K. USMAN, L. NOVAMIZANTI. 2011. Sistem Verifikasi Nomor Kendaraan Bermotor Dengan Database Menggunakan Pengolahan Citra Digital pada Sistem Keluaran Parkir. Bandung: IT Telkom.
K. USMAN, SEPTIRASYAHYANI, L. NOVAMIZANTI. 2011. Desain dan Implementasi QR-Code Berbasiskan Pengolahan Citra untuk Sistem Parkir di IT Telkom. Bandung: IT Telkom.
K. INDARTONO, A. JAHIR. 2019. Prototype Sistem Keamanan Mobil Dengan Mengunakan Quick Response Code Berbasis Android dan Arduino. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 6, No. 3, Juni 2019, hlm. 235-244.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).