Aplikasi Augmented Reality untuk Pembelajaran Salat bagi Siswa Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.0812182Abstrak
Penggunaan media manual berbasis buku dan papan tulis memberikan beberapa permasalahan pada proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, Di Sekolah Dasar Insan Terpadu (SDIT) Muhammadiyah Al Kautsar yang menggunakan media manual untuk pembelajaran salat memiliki masalah mengenai tingkat minat dan tingkat pemahaman siswa yang kurang tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran mengenai materi salat yang dapat membantu pihak sekolah agar mempunyai metode yang baru dan menarik dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, terutama untuk materi Salat. Teknologi utama yang digunakan dalam aplikasi ini adalah Augmented Reality (AR). Dalam kasus ini, Augmented Reality (AR) digunakan untuk memvisualisasikan materi Salat dalam bentuk 3D yang diproyeksikan pada tablet atau smartphone. Objek 3D juga diberi animasi agar terkesan realistis dan interaktif. Aplikasi ini membantu memvisualisasikan gerakan salat dalam bentuk 3D animasi. Aplikasi terdiri dari 2 menu, yaitu menu “Play AR” dan “Quiz”. Hasil uji blackbox menunjukkan hasil valid yang berarti aplikasi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Aplikasi dapat berjalan baik pada smartphone dengan sistem operasi minimal Kitkat. Rata-rata hasil uji validasi ahli sebesar 86% yang berada pada kategori “Sangat Baik”. Hasil dari User Acceptance Test menunjukkan nilai rata-rata sebesar 89.88% dengan kategori “Sangat Baik”. Penggunaan aplikasi AR pembelajaran salat dapat meningkatkan minat belajar siswa serta tingkat pemahaman siswa terhadap materi Salat yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi.
Abstract
The use of manuals media, such as books and whiteboard, provides several problems in the learning process in schools. Based on the survey that has been done At the Sekolah Dasar Insan Terpadu (SDIT) Muhammadiyah Al Kautsar, which uses manuals media for salat learning, there are problems with the level of interest and the level of student understanding that is not quite high. This research aims to develop a learning media about salat that is to help schools to have new and interesting methods in learning activities in the classroom, especially for Salat subject. The main technology used in this application is Augmented Reality (AR). In this case, Augmented Reality (AR) are used for visualizing the Salat material in 3D object that will be projected on smartphone. 3D object are animated to make it more realistic and interactive. Eventually, this application illustrate the motion of salat in 3D animation object. The application consists of 2 menus, namely “Play AR” and “Quiz” menus. Blackbox test results show valid results, which means the application is as expected. The application can run well on smartphones with a minimum Kitkat operating system. The average expert validation test results are 86% in the “Very Good” category. The results of the User Acceptance Test show an average value of 89.88% with the “Very Good” category. The use of the Salat Learning AR application can improve student learning interest and the level of student understanding of the Salat subject which is indicated by an increase in the value before and after using the application.
Unduhan
Referensi
AL IRSYADI, F. Y., PUSPITASSARI, D., & KURNIAWAN, Y. I. 2019. ABAS (Ayo Belajar Sholat): Game Edukasi Pembelajaran Sholat Untuk Anak Tuna Rungu Wicara.
AK, O., & KUTLU, B. 2017. Comparing 2D and 3D game-based learning environments in terms of learning gains and student perceptions. British Journal of Educational Technology, 48 No. 1, 129-144. doi : 10.1111/bjet.12346
ASYHARI, A., & SILVIA, H. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajran IPA Terpadu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), 1-13.
BRATA, K. & BRATA, A. 2018. Pengembangan Aplikasi Mobile Augmented Reality untuk Mendukung Pengenalan Koleksi Museum. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 5(3), 347-352. doi : http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.201853798
CHEN, P., LIU, X., CHENG, W., & HUANG, R. 2017. A review of using Augmented Reality in Education from 2011 to 2016. In Innovations in smart learning (pp. 13-18). Springer, Singapore.
IDRUS, A. & YUDHERTA, A. 2016. Pengembangan Augmented Reality Sebagai Media dalam Meningkatkan Pemahaman Teks Bacaan. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 18(3), 144-155.
https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JTP1803.3
KURNIAWAN, Y. I. 2018. Perbandingan Algoritma Naive Bayes dan C.45 dalam Klasifikasi Data Mining. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 5(4), 455-464. doi : http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.201854803
KURNIAWAN, Y. I., & DWIYATMIKA, W. 2017. Aplikasi Diagnosa Retardasi Mental Pada Anak.
MUSTAQIM, I. 2016. Pemanfaatan Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 13(2).
MUSTAQIM, I. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented reality. Jurnal Edukasi Elektro, 1(1).
NAIK, K. & TRIPATHY, P. 2008. Software Testing and Quality Assurance Theory and Practice. Canada : Wiley
SUSILANA, R., Si, M., & RIYANA, C. 2008. Media pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. CV. Wacana Prima.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).