Sistem Pakar Berbasis Android untuk Mendeteksi Jenis Perilaku ADHD pada Anak
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2019621265Abstrak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan otak pada anak yang mengakibatkan meningkatnya aktifitas motorik sehingga menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif dan inatentif. Kondisi ini sering memperlihatkan tingkah laku yang tidak wajar seperti selalu bergerak tanpa tujuan, selalu gelisah, atau tidak bisa duduk dengan tenang. Gangguan ADHD terbagi menjadi tiga jenis yaitu Hiperaktif, Inatentif dan Impulsif. Salah satu cara untuk mendiagnosa jenis ADHD yang diderita oleh anak adalah dengan konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu memberikan kesimpulan tentang jenis penyakit ADHD yang diderita oleh anak serta tingkat keyakinan diagnosisnya. Penelitian ini menggunakan metode Dempster-Shafer untuk melakukan perhitungan terhadap nilai keyakinan suatu diagnosa. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap nilai keyakinan dari 2 gejala awal yang terjadi pada anak untuk selanjutnya dibandingkan lagi dengan nilai keyakinan dari gejala-gejala lainnya. Sehingga mengerucut pada suatu gejala yang mengacu kepada suatu jenis dari ADHD disertai dengan nilai keyakinannya seperti layaknya diagnosa seorang pakar psikologi anak. Dalam penelitian ini dibangun sistem pakar berbasis Android dengan basis pengetahuan dari 3 orang pakar untuk memudahkan orang tua anak dalam mendiagnosa gejala-gelaja yang mungkin diderita oleh anaknya. Hasil pengujian sistem terhadap pakar dengan persentase rata-rata sebesar 93,3% dari 3 orang pakar, menunjukan bahwa sistem pakar yang telah dibuat mampu mendiagnosa jenis perilaku ADHD yang diderita oleh anak-anak disertai dengan nilai tingkat keyakinan diagnosisnya.
Abstract
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) is a brain development disorder in children resulting in increased motor activity causing the sufferer to become hyperactive, impulsive and inattentive. This condition often shows unnatural behavior like always moving aimlessly, always restless, or unable to sit quietly. ADHD disorders divided into three types, namely Hyperactive, Inattentive and Impulsif. One way to diagnose the type of ADHD suffered by children is by counseling. The purpose of this study is to build an expert sistem that can help provide conclusions about the kind of ADHD that the children had and the diagnosis level of confidence. This research uses Dempster-Shafer method to perform the calculation of confidence value of diagnosis. This is done by comparing each of the confidence values of the two early symptoms that occur in the child to furthermore compare with the belief value of the other symptoms. Therefore, conical to a symptom that refers to a type of ADHD accompanied by the value of the diagnosis beliefs, just like the diagnosis of a child psychologist. In this study, an Android-based expert system with a knowledge base from three experts is built to facilitate the child's parents in diagnosing symptoms that may be suffered by his son. The experimental test of the system with the mean percentage of 90% from 3 experts, indicates that the expert system that has been made can diagnose the type of ADHD behavior suffered by the children accompanied by the value of the diagnosis confidence level.
Downloads
Referensi
ADIPUTRA, I.M.S., SUTARGA, I.M. and PINATIH, G.N.I., 2015. Risk Factors of Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) among Children in Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1).
APJII, 2017. Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, pp.1–39.
Badan Pusat Statistik, 2016. Survei Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: BPS.
CORTESE, S., BERNADINA, B.D. and MOUREN, M.-C., 2007. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) and binge eating. Nutrition reviews, 65(9), pp.404–411.
HULAIFAH, E.D., NASUTION, H. and ANRA, H.H., 2015. Sistem Pakar Untuk Menentukan Tipe Gangguan ADHD Pada Anak Dengan Metode Naive Bayes. JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi), 4(1), pp.51–54.
JOYO, D., 2013. Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Gangguan Perilaku dan Sifat pada Anak Menggunakan Metode Fuzzy Expert System.
KUSRINI, S., 2006. Kom. Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Penerbit Andi Yogyakarta.
RAHMADINI, S., 2016. Pemodelan Sistem Pakar Diagnosa Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Metode Dempster-Shafer. Doro Jurnal, 7(8).
RAPPLEY, M.D., 2005. Attention deficit–hyperactivity disorder. New England Journal of Medicine, 352(2), pp.165–173.
RIDWAN, 2013. Peran sekolah bagi anak adhd. At-Talim, 4.
SHAFER, G., 1992. Dempster-shafer theory. Encyclopedia of artificial intelligence, pp.330–331.
Statista, 2018. Mobile OS: market share in Indonesia 2012-2017 | Statistic. [online] January 2018. Available at: <https://www.statista.com/statistics/262205/market-share-held-by-mobile-operating-systems-in-indonesia/> [Accessed 11 Feb. 2018].
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).