Edmodo Untuk Meningkatkan Kualitas Perencanaan Proyek Dan Efektivitas Pembelajaran Di Lingkungan Pembelajaran Yang Bersifat Asinkron
DOI:
https://doi.org/10.25126/jtiik.201633193Abstrak
Abstrak
Pengintegrasian produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalam pembelajaran asinkron merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan keahlian komunikasi yang efektif, memecahkan masalah, dan berpikir kritis, kreatif, adaptif, dan reflektif. E-learning adalah sebuah bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan produk TIK. E-learning dilengkapi dengan fitur tata kelola seperti fasilitas komunikasi, pemantauan, dan evaluasi. Edmodo adalah alternatif media pembelajaran di lingkungan e-learning yang mampu memberikan tata kelola pembelajaran yang baik, mudah dioperasikan, dan memfasilitasi kelas digital yang besar. Sebuah eksperimen telah dilakukan untuk menguji Edmodo sebagai media pembelajaran yang bersifat asinkron dengan menggunakan metode penelitian pre-experimental design tipe one-group pretest-posttest. Eksperimen dilakukan pada perkuliahan matakuliah Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI), Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya. MPSI adalah matakuliah yang membekali mahasiswa dengan kompetensi komunikasi yang efektif, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan kreatif dalam merencanakan sebuah proyek. Tujuan dari eksperimen yang dilakukan adalah apakah pemanfaatan Edmodo mampu meningkatkan kualitas perencanaan proyek dan apakah Edmodo merupakan media pembelajaran yang efektif untuk proses pembelajaran yang bersifat asinkron. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemanfaatan Edmodo sebagai media e-learning yang bersifat asinkron untuk meningkatkan kualitas proyek pada matakuliah MPSI adalah sangat baik. Hal ini terbukti dengan kualitas perencanaan proyek yang meningkat dan nilai efektivitas yang sangat tinggi.
Kata Kunci: E-learning, Edmodo, asinkron, proyek
Abstract
Integrating Information and Communication Technology (ICT) product in asychronous learning was the right step to improve the skills of effective communication, problem solving, thinking critically, creatively, and reflectively. E-learning was a form of media learning that integrates ICT products. E-learning was equipped with learning management features such as communication facilities, monitoring, and evaluation. Edmodo was an alternative medium of e-learning that provide good learning management, easy to operate, and facilitate large digital classroom. An experiment was conducted to test Edmodo as an asynchronous learning medium. The experiment used pre-experimental research design, one-group pretest-posttest type. Experiment was conducted in Project Management of Information System (PMIS) lecture, Faculty of Computer Science, Brawijaya University. PMIS was subjects that equip students with the competencies of effective communication, problem solving, critical thinking, and creativity in planning a project. The purpose of the experiment was whether the use of Edmodo could improve the quality of project planning and whether Edmodo was an effective learning media for asynchronous learning process. The experiment results showed that the use of Edmodo as an asychronous e-learning media to improve the quality of the project in PMIS course was very good. It is proven that increased quality of project planning and the value of effectiveness was very high.
Keywords: E-learning, Edmodo, asynchronous, projecDownloads
Referensi
Arroway, P., Yanosky, R., Brooks, D.R., Thayer, T.L., & Morgan, G. 2015. Analytics in Higher Education, laman web: https://library.educause.edu/resources/2015/5/analytics-in-higher-education-2015 [diakses 1 Agustus 2016].
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Cherner, T., Lee, C-Y., Fegely, A., & Santaniello, L. 2016. “A Detailed Rubric for Assessing the Quality of Teacher Resource Apps”. Journal of Information Technology Education: Innovations in Practice. Vol. 15, 2016, laman web: http://www.informingscience.org/Publications/3527 [diakses 1 Agustus 2016].
.Clark, R.C. & Mayer, R.E. 2008. E-Learning and The Science of Instruction: Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning, Second Edition. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.
Creswell, J.W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approach. California: Sage Publications.
Dryden & Voss. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the World Learn. The Learning Web, laman web: http://www.thelearningweb.net [diakses 1 Agustus 2016]
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. 2009. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill.
Fry, H, Steve, K, & Marshall, S. 2009. A Handbook for Teaching and learning in Higher Education: Enhancing Academic Practice (Third Edition). New York: Routledge.
Gray, Tessa. 2012. Rich ICT Learning Experiences: What Do They Look Like?, laman web: http://elearning.tki.org.nz/ [diakses 16 Mei 2016].
Hanum, N.S. 2013. “Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 3, Nomor 1, Februari 2013.
Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka.
Keengwe, J. & Onchwari, G. 2011. Computer Technology Integration and Student Learning: Barriers and Promise. Journal of Science Education and Technology. 17: 560-570.
Kosasi, S. 2015. “Perancangan E-learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Guru dan Siswa”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika, Singaraja, Bali, 12 September 2015.
Marchewka, J.T. 2015. Information Technology Project Management: Providing Measurable Organizational Value. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Munadi, S. 2009. Implementasi Transformasi Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kejuruan Bidang Teknik, laman http://staff.uny.ac.id/, [diakses 1 Agustus 2016]..
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Paryono & Quito, B. 2010. Meta-analysis of ICT Integration in
Vocational and Technical Education in Southeast Asia, laman web: http://www.voctech.org.bn/ [diakses 1 Agustus 2016].
Patmanthara, Syaad. 2014. Pembelajaran Berbantuan Komputer. Jember: Cerdas Ulet Kreatif.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Badan Standar Nasional Pendidikan, laman web: http://bsnp-indonesia.org/ [diakses 1 Agustus 2016].
Rouf, A. 2011. “Assesment of Self Directed Learning by Comprehensive Online Test”. International Journal of Biology Education. Vol. 1, No. 1. 2011.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Saade, R.G., & Sharhan, J.A. 2015. “Discovering the Motivations of Students when Using an Online Learning Tool”. Journal of Information Technology Education: Reasearch. Vol. 14, 2015, laman web: http://www.informingscience.org/Publications/2271 [diakses 1 Agustus 2016].
Said, H., Kirgis, L., Verkamp, B., & Johnson, L. 2015. “Online vs. Face-to-Face Delivery of Information Technology Courses: Students’ Assessment”. Journal of Information Technology Education: Reasearch. Vol. 14, 2015, laman web: http://www.informingscience.org/Publications/2274 [diakses 1 Agustus 2016].
Sakdiah, S, dkk. 2015. “Efektivitas Metode Pembelajaran Inkuiri Berbais Web dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan Humaniora. Vol. 3 No. 1, 2015.
Samuel, R. & A. Zaitun. 2007. “Do Teachers have Adequate ICT Resources and the Right ICT Skills in Intergrating ICT Tools in the Teaching and Learning of English Language in Malaysia Schools?”. The Electronic Journal of Information Systems in Developing Countries. 29 (2): 1-15.
Schwalbe, K. 2014. Information Technology Project Management, Seventh Edition. USA: Course Technology, Cengage Learning.
Seok, Soonhwa. (2008). “The Aspect of E-Learning”. International Journal on E-learning, Proquest, 7(4), 725-741.
Singh, T. K. R. & Samili, Chan. 2014. Teacher Readiness On ICT Integration In Teaching-Learning: A Malaysian Case Study. International Journal of Asian Social Science. 4(7): 874-885.
Siahaan, S. 2002. Pola Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh bagi Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Seamolec.
Simonson, M. 2008. Technology use of Hispanic Bilingual Teachers: A Function of their Beliefs, Attitudes and Perceptions on Peer Technology Use in the Classroom. Journal of Instructional Technology. 31 (3): 257-266.
Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sujianto, Mukhadis, dan Isnandar. 2012. Pengembagan Prefesionalitas berkelanjutan Guru Bersertifikast Pendidik di SMK Rumpun Teknologi. Jurnal Teknologi dan Kejuruan. 35 (1): 1-16.
Sun, A., & Chen, X. 2016. “Online Education and Its Effective Practice: A Research Review”. Journal of Information Technology Education: Reasearch. Vol. 15, 2016, laman web: http://www.informingscience.org/Publications/3502 [diakses 1 Agustus 2016].
Tamba, M. 2011. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Medan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Word Bank. 2016. International Telecommunication Union, World Telecommunication/ICT Development Report and database, and World Bank Estimates, lamanweb: http://data.worldbank.org/indicator/IT.NET.USER.P2?locations=ID [diakses 1 Agustus 2016].
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).