Analisis Penentuan Lokasi Evakuasi Bencana Banjir Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Dan Metode Simple Additive Weighting

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.25126/jtiik.201742315

Abstrak

Abstrak

Kota Surakarta merupakan kota dengan ancaman banjir yang cukup besardan kebanyakan diantaranya merupakan genangan, mengingat bahwa kondisi geografis kota Surakarta yaitu salah satunya dikelilingi oleh bantaran sungai bengawan solo. Tingginya curah hujan sewaktu-waktu dapat menyebabkan aliran sungai tidak dapat menahan debit air sehingga menyebabkan meluapnya air dan menyebabkan banjir. Upaya mitigasi dengan cara memberi peringatan dini kepada masyarakat dirasa dapat menjadi salah satu upaya dalam menekan angka kerugian sebelum bencana banjir datang. Dengan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis serta metode Simple Additive Weighting dalam menentukan lokasi evakuasi bencana banjir maka diharapkan ketika banjir datang maka masyarakat kota Surakarta dapat memiliki persiapan lebih dini. Hal ini juga dapat membantu pihak pemerintahan terkhususnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam melakukan evakuasi ketika banjir datang.

Kata kunci: sistem informasi geografis, simple additive weighting, mitigasi, lokasi evakuasi, surakarta.


Abstract

Surakarta is a city with a fairly high threat of flooding and most of them are puddles in some areas, considering that one of the geographical conditions of Surakarta was said that Surakarta surrounded by riverbank of bengawan solo. The river flow could not hold the water flow whenever heavy rainfall come and could possibly causing an overvlow and cause of flooding. The attempts of mitigation by giving early warning to the public is considered to be one attempts to reduce the number of losses before the flood came.With the use of Geographic Information Systems and Simple Additive weighting method to determine the great location of shelter then the people of the city of Surakarta could have early preparation before the floods come as it expected. This attempts can also help the government especially to the Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) in attempt of the evacuation when the flood came.

Keywords: geographic information system, simple additive weighting, mitigation, shelter, surakarta.

Downloads

Download data is not yet available.

Biografi Penulis

  • Juliana Andretha Janet Lumban Batu, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Geografis

  • Charitas Fibriani, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
    Dosen Program Studi Sistem Informasi

Referensi

ArcGIS for Desktop. Understanding Overlay Analysis. Diperoleh 16 Maret 2017, dari http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/tools/spatial-analyst-toolbox/understanding-overlay-analysis.htm.

BNPB. Definisi Dan Jenis Bencana. Diperoleh 14 Maret 2017, dari http://www.bnpb.go.id/home/definisi.

CHERNOVITA, H.P. 2013. Pemetaan Wilayah Risiko Bencana Banjir Kabupaten Kudus Berdasarkan Aspek Ancaman, Kerentanan, dan Kapasitas Berbasis Sistem Informasi Geografis. Skripsi. Program Studi Sistem Informasi Pariwisata Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

ESRI. GIS Dictionary Look Up Terms Related to GIS Operations, Cartography, and Esri Technology. Diperoleh 16 Maret 2017, dari http://support.esri.com/other-resources/gis-dictionary/term/overlay.

ILMU GEOGRAFI. (2016, 17 September). Upaya Penanggulangan Banjir. Diperoleh 16 Maret 2017, dari http://ilmugeografi.com/bencana-alam/upaya-penanggulangan-banjir.

NUGRAHENI, LUSIANA RISKY. 2016. Penerapan Metode Simple Additive Weighting Untuk Penerimaan Karyawan. Repositori Universitas Dian Nuswantoro.

PRIYONO, JUMADI. 2010. Pemodelan Spatial Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web Untuk Pengelolaan Wilayah Yang Terintegrasi Dengan Kebijakan Pemerintah. Seminar Nasional Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis.

PURBANI, DINI. 2015. Penentuan Jalur Evakuasi, Tempat Evakuasi Sementara (TES) Beserta Kapasitasnya Di Kota Pariaman Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Segara, vol. 11, no. 1.

REPUBLIK INDONESIA. 2007. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

ROSYIDIE, ARIEF. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, vol. 24, no. 3, pp.241–249.

RUDYANTO, R. 2015. Identifikasi Zona Genangan Banjir Kota Makassar Berbasis SIG. Repositori Universitas Hasanudin.

SOLOPOS. (2016, 20 Juni).BPBD Akui Penanganan Banjir Kurang Diantisipasi. Diperolah 5 Februari 2017, dari http://m.solopos.com/2016/06/20/banjir-solo-bpbd-akui-penanganan-banjir-kurang-diantisipasi-730606.

SURAKARTA.BPBD Kota Surakarta Waspadai 21 Kelurahan Rawan Banjir. Diperoleh 5 Februari 2017, dari http://www.surakarta.go.id/konten/bpbd-kota-surakarta-waspadai-21-kelurahan-rawan-banjir.

TANAAMAH, A. R. 2013. Perancangan Sistem Infomasi Geografis Sebaran Tanaman Pangan Berbasis Spasisal Dan Multi Tier Menggunakan Map Server. Teknologi Komputer dan Informatika, vol.9, no. 2.

Unduhan

Diterbitkan

07-05-2017

Terbitan

Bagian

Teknologi Informasi

Cara Mengutip

Analisis Penentuan Lokasi Evakuasi Bencana Banjir Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Dan Metode Simple Additive Weighting. (2017). Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 4(2), 127-135. https://doi.org/10.25126/jtiik.201742315